Pemuda GRII BSD

Berkat Tersembunyi

Oleh Livia Regitha


Hai, perkenalkan aku Livia. Aku lahir dan besar dalam keluarga Kristen, dimana kedua orang tuaku selalu mendorong untuk datang ke gereja setiap minggu, mendengarkan Firman Tuhan dan juga terlibat dalam pelayanan. Maka, tumbuh besar, kegiatan gereja bukanlah hal yang asing untukku, mulai dari Sekolah Minggu hingga terlibat dalam kepengurusan remaja.

Melalui ibadah dan juga pelayanan yang sedari kecil rutin dikerjakan, aku merasa bahwa aku sudah hidup suci dan merasa itulah inti dari kehidupan Kristen, dimana melalui itu semua pasti aku diselamatkan. Tanpa sadar, semua yang ku kerjakan menjadi sebatas rutinitas dan juga kewajiban, bukan berdasarkan iman yang benar kepada Tuhan. Hal ini semakin terasa ketika aku sudah lulus SMA dan harus kuliah. Melalui pergumulan yang panjang dalam menentukan masa depan, aku akhirnya memutuskan untuk kuliah di Malaysia, yang mana ini adalah pertama kalinya aku tinggal jauh dari keluarga. Aku tidak lagi dikelilingi oleh keluarga maupun komunitas yang mendorongku untuk bergereja dan membangun di dalam iman pengenalan akan Tuhan. Karena datang ke gereja hanya menjadi sebuah habit dalam hidupku, lama kelamaan pun aku mulai merasa malas dan tidak rutin datang ke gereja. Aku pun mulai menjauh dari Tuhan. Walau demikian, sebenarnya Tuhan masih menopang dengan adanya gereja MRII di dekat tempat tinggalku, bahkan ada pengurus yang dengan sukarela menjemputku untuk bisa datang ke gereja.

Namun, keraguanku akan Tuhan ini justru diteguhkan dengan adanya covid. Setelah beberapa bulan menjalankan studi disana, aku kembali ke Indonesia untuk liburan semester selama satu bulan, yang pada akhirnya berubah menjadi satu tahun karena adanya larangan untuk bepergian. Pada awalnya aku merasa covid sebagai suatu hambatan karena menyulitkanku untuk kembali ke Malaysia melanjutkan studi dan membatasi untuk bisa bertemu teman. Namun, setelah melewati masa covid dan melihat kembali akan satu tahun itu, aku sadar bahwa justru aku bertumbuh banyak di dalam pengenalan akan Kristus. Di tengah-tengah covid, aku ikut pemuda yang awalnya masih dilaksanakan secara online, hingga peraturan mulai dilonggarkan dan bisa mengadakan persekutuan pemuda secara offline. Justru di tengah covid ini, aku diletakan di dalam sebuah komunitas pemuda dimana aku dikelilingi oleh orang-orang yang sangat mencintai Tuhan, memiliki passion untuk mengenal Tuhan lebih dalam, untuk bertumbuh dan menaati Tuhan. Melalui persekutuan pemuda ini, aku diteguhkan imannya di dalam Tuhan dan disadarkan bahwa tahun yang kuanggap buruk karena kesulitan yang dihadapi ternyata merupakan salah satu tahun terbaik dalam pengenalan akan Kristus dan sungguh hidup didalam-Nya. Aku belajar bahwa Tuhan bahkan dapat menggunakan keadaan yang buruk untuk kemuliaan-Nya, maka itu tergantung pada bagaimana kita melihat situasi itu, apakah untuk kesenangan dan kemuliaan diri sendiri, atau apakah untuk kemuliaan Tuhan.

Perjalanan imanku tentunya tidak berhenti di situ. Seperti banyak orang lainnya, seringkali aku mencari Tuhan dan berjanji untuk hidup bagi Tuhan ketika dihadapkan pada suatu pergumulan, tapi mulai melupakan-Nya setelah keinginanku tercapai. Banyak jatuh bangun yang kurasakan selama mengikut Kristus, namun aku sangat dikuatkan dengan adanya komunitas dari persekutuan pemuda dan KTB yang terus mendorong untuk tetap setia di dalam Tuhan dan menjalankan kehendak-Nya.


SOLI DEO GLORIA

Ikuti kami!

Cari kami di media sosial melalui tautan berikut: