Pemuda GRII BSD

Cermin Pemuda - Nehemia

oleh Eirenne Suhenry



Nehemia adalah seorang abdi Allah yang hidup pada 465 – 424 SM. Nama Nehemia berarti “Tuhan yang telah memberikan penghiburan kepada umat-Nya.” Semasa hidupnya, Nehemia memang menjadi penghiburan di tengah-tengah Israel, di mana ia dipakai Tuhan untuk menjadi pemimpin dalam pembangunan kembali tembok Yerusalem. Pada awalnya, Nehemia tinggal di puri Susan, kota rumah benteng yang merupakan kediaman Raja Persia. Daerah puri Susan saat ini berada di wilayah Iran. Kira-kira tujuh puluh tahun setelah Yerusalem dihancurkan oleh Bangsa Babel –di bawah pemerintahan Nebukadnezar–, Nehemia terbeban untuk memimpin orang Israel dan menjadi penggenapan dari nubuat Daniel.


JURU MINUMAN RAJA (Nehemia 1:11)

Pada zaman Nehemia, Persia memiliki wilayah kekuasaan yang luas (dapat dilihat pada Kitab Ester). Seorang Raja Persia memiliki banyak musuh yang bertekad untuk membunuhnya dengan berbagai cara, termasuk melalui racun dalam makanan dan minuman Raja. Jabatan yang tinggi, terhormat, perlu kecakapan, dan paling dipercaya oleh Raja ini seharusnya diisi oleh sesama orang Persia. Mengapa? Karena seharusnya hanya orang Persia yang paling dapat dipercaya untuk tidak berbuat jahat kepada kerajaannya dan Raja mereka sendiri. Namun, dengan hikmat bijaksana, integritas, dan kejujuran yang diberikan Allah kepada Nehemia, ia, yang adalah seorang Yahudi atau sama saja dengan bangsa musuh, dapat melayani Raja Persia sebagai juru minuman.


HATI YANG TERBEBAN UNTUK MELAYANI

Nehemia 1:2 mencatat Hanani, salah seorang kerabat Nehemia, datang menemuinya dan menceritakan keadaan bangsa Yahudi yang hidup sukar di wilayah tak bertembok. Pada saat itu, Bait Suci yang dengan susah payah dibangun ulang sudah selesai, namun tidak ada tembok yang mengelilinginya sehingga area tersebut menjadi area yang sangat tidak aman. Musuh dapat dengan mudah menyerang kota Yerusalem kapan pun.

Peraturan membuat pagar bagi sebuah rumah sudah dicatat sejak di Perjanjian Lama, yaitu di Ulangan 22:8. Jika sebuah rumah memiliki atap, maka harus dibangun pagar di sekelilingnya, agar tidak ada yang terjatuh dari atas rumah tersebut. Sebuah tembok atau pagar menggambarkan keamanan dan tanggung jawab manusia terhadap pembangunan.

Dulu, Yehuda berdosa terhadap Allah dan dibuang ke Babel. Lalu, mereka bertobat dan Allah mengirimkan Zerubabel dan Yosua untuk menyelamatkan 50.000 orang sehingga mereka bisa kembali ke Yerusalem. Kemudian, mereka mulai membangun Bait Suci. Tujuh puluh tahun setelah Bait Suci selesai dibangun, orang Israel belum membangun tembok di sekelilingnya. Mengapa demikian? Bangsa Yahudi sebenarnya sudah memiliki “source” dan “manpower” untuk membangun tembok. Namun, mereka tidak memiliki pemimpin.

Nehemia menangis saat mendengar orang Israel tidak memiliki seorang pemimpin dan hatinya terbeban untuk membantu saudara-saudaranya. Beban inilah yang mendorong Nehemia untuk berkorban dan melayani bangsanya. Ia dengan rela meninggalkan kehidupannya di istana dan bekerja membangun tembok Yerusalem tanpa dibayar. Jika melihat hidup Nehemia, kita seakan-akan teringat dengan Musa. Nehemia dan Musa sama-sama memiliki kehidupan yang nyaman di Istana. Namun, saat mereka melihat bangsanya dalam kesulitan, mereka lebih memilih untuk menderita bersama dengan bangsanya karena hati mereka sejatinya sangat lembut.


DOA NEHEMIA

Sebelum Nehemia meminta izin Raja Persia untuk membangun kembali tembok Yerusalem, ia terlebih dahulu berdoa kepada Allah. Dalam Alkitab, kita dapat mengetahui bahwa Nehemia berdoa dari bulan Kislew (Desember) sampai dengan bulan Nisan (April). Doa yang dipanjatkan oleh Nehemia bukan hanya sekali. Ia bergumul dan berdoa selama kurang lebih 4 bulan. Mengapa Nehemia perlu berdoa selama itu? Karena Nehemia sadar akan posisinya. Ia membutuhkan izin Raja agar dapat pergi kembali ke Yerusalem. Siapakah yang berkuasa dalam mengerakkan hati seorang manusia? Nehemia sungguh percaya bahwa hanya Allah yang bisa, maka Ia berdoa dengan sungguh-sungguh. Dengan iman dan ketekunan, pada akhirnya Tuhan menjawab doa Nehemia. Raja Persia pun mengizinkan Nehemia kembali ke Yerusalem.

Nehemia kemudian pergi 700 mil jauhnya dari Istana Persia untuk membantu orang Israel. Sebagai Bupati, Nehemia memberikan contoh yang baik bagi pejabat-pejabat di bawahnya. Ia sekalipun tidak pernah memungut biaya dari orang Israel yang sedang mengalami kesusahan. Nehemia bahkan sangat marah saat mengetahui beberapa pejabat menggunakan jabatannya untuk memeras uang orang Israel. Hal ini menunjukkan kalau Nehemia adalah pribadi yang sangat berintegritas dan punya hati yang memang murni mau membantu bangsanya. Namun, motivasi yang murni tidaklah cukup. Banyak yang membenci Nehemia karena nilai-nilai kejujuran yang ia pegang. Maka, hanya anugerah dan kekuatan dari Allah yang dapat menjadi penghiburan bagi Nehemia.


WHAT’S NEXT?

Hidup Nehemia merupakan bukti kesetiaan dan ketekunan kepada Allah. Walaupun ia tinggal jauh dari Yerusalem dan bangsanya, Nehemia tidak pernah ragu bahwa suatu saat nanti ia akan dapat kembali berkumpul bersama saudaranya. Dari Nehemia kita belajar kalau Tuhan memakai orang-orang yang terbeban untuk melayani orang lain dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan Tuhan begitu besar dan limpah. Sayangnya, banyak orang yang melayani tanpa beban atau hanya ikut-ikutan sehingga kerja yang dilakukan sembarangan.

Selain hati yang terbeban, Tuhan juga memakai orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh. Nehemia adalah seorang yang sangat taat dalam berdoa dan selalu berdoa sebelum melakukan apa pun. Marilah kita belajar berdoa kepada Tuhan dan minta diberikan beban dalam hati karena beban inilah yang menjadikan kita mau berkorban dan “bayar harga” dalam pelayanan. Pelayanan hanya dapat kita lakukan semata-mata karena anugerah dari Tuhan bukan karena kita memiliki kemampuan tertentu. Ketahuilah apa yang menjadi panggilan hidup kita. Panggilan hidup masing-masing orang bisa saja berbeda. Tuhan memberkati.


SOLI DEO GLORIA

1 https://www.gotquestions.org/life-Nehemiah.html

2 https://en.wikipedia.org/wiki/Nehemiah

3 https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Nehemia

Ikuti kami!

Cari kami di media sosial melalui tautan berikut: