Pemuda GRII BSD

Rapuhnya Kekuatan Manusia

Oleh Ericko Husada

Hai guys, di Januari 2022 ini Tim Literatur Pemuda GRII BSD berbincang-bincang, nih, sama Adith, Ketua Pemuda GRII BSD 2015-2020 dan Margaretta, Pemerhati Pemuda GRII BSD tahun 2020 hingga sekarang. Mereka adalah contoh pemuda yang dipertemukan Tuhan di sini dan pada akhirnya menjadi suami istri. Pertama adalah Adithya Ananta Halim dan kedua adalah istrinya, yaitu Margaretta Despita. Adith dan Margaretta aktif berjemaat dan melayani di ibadah umum dan pemuda. Tentu Pemuda GRII BSD mengenal Adith dan Margaretta. Gimana, sih, kisah hidup mereka sebagai pemuda Kristen? Simak, yuk!


Ikut Tuhan Yesus Tidak Selamanya Lancar

Adith dibesarkan di dalam keluarga Kristen. Kehidupan Kekristenannya sejak kecil hingga remaja (SMP) bisa dibilang hanya mengikuti orang tua. Adith mulai mengalami titik balik saat dia ditunjuk sebagai Ketua Remaja GRII Bintaro (saat itu GRII BSD belum ada -Red.). Saat itu dia merasa bukan orang yang pandai memimpin dan berbicara. Tapi, karena sudah terbiasa dengan lingkungannya, akhirnya dia berani menjadi ketua remaja dan lanjut menjadi ketua pemuda. Karena dirasa bisa memimpin dengan keterbatasannya, Adith mulai merasa tinggi hati. Hal ini memiliki dampak dalam perjalanan kariernya. Dia pernah melakukan kesalahan dan usaha yang dibangunnya gagal. Bukan hanya dalam karier, tapi dalam mencari pasangan hidup Adith juga mengalami jatuh bangun.

Perlahan dia mulai menyadari bahwa Tuhan sedang memprosesnya. Teguran yang ia dapat adalah kesombongan. Karena dari kecil tidak pernah mengalami masalah yang berat dan dirasa semua bisa ia lakukan (meskipun merasa kurang), hal ini mengembangkan rasa tinggi hati atau sombong dalam dirinya. Adith membutuhkan waktu yang cukup lama untuk benar-benar sadar dari kesombongannya. Dia mengalami perubahan saat memasuki dunia kerja. Kisah Ayub dan ayat di Mazmur 23 adalah beberapa bagian di Alkitab yang mengingatkan Adith untuk tidak menjadi orang yang sombong dan sadar bahwa ikut Tuhan Yesus tidak selamanya lancar. Meskipun demikian, Yesus berjanji untuk selalu menyertai.


Cobaan Tetap Ada Dalam Keluarga Kristen

Margaretta Despita adalah salah satu anggota pemuda GRII BSD yang juga aktif berjemaat dan melayani. Margaretta berasal dari Medan dan tumbuh besar dalam lingkungan Kristen. Memang tumbuh besar di dalam lingkungan atau keluarga Kristen tidak menjamin kita bisa melewati cobaan dan ujian dengan baik. Terkadang kita sudah taat dengan Tuhan Yesus pun tetap mengalami ujian yang membuat kita menangis atau merasa sendirian, begitu tutur Margaretta.

Berakhirnya hubungan berpacaran dengan seseorang selama kurang lebih lima tahun membuat ia sadar untuk kembali kepada Tuhan Yesus. Margaretta sudah sempat merencanakan pernikahan, tetapi terjadi hal yang tidak diinginkan, yaitu adanya orang ketiga yang membuat mantan pacarnya itu lebih memilih orang ketiga tersebut. Peristiwa ini sangat membuat Margaretta merasa down. Dengan bantuan Konselor, Margaretta bisa bertemu kembali dengan mantan pacarnya agar terjadi komunikasi yang terarah. Namun, dalam pertemuan itu, pacarnya menginginkan untuk menyudahi hubungan tersebut. Di titik ini, Margaretta merasa lebih kuat dibanding saat sebelum adanya konselor. Titik ini lah yang membuat Margretta sadar bahwa selama ini dia menuhankan pasangannya. Setelah melewati kejadian ini, dia merantau ke Jakarta dengan tujuan untuk mencari kerja. Dalam proses mencari kerja, Margaretta pun menemui banyak tantangan. Dalam anugerah Tuhan. tantangan tersebut berhasil dilalui. Ia ditempatkan di Tangerang dan akhirnya menemukan suatu komunitas pemuda Kristen, yaitu Pemuda GRII BSD.


Setia Mendengarkan Firman Tuhan dan Melayani Tuhan

Kesaksian dua pemuda di atas terasa akrab di sekitar kita, bukan? Atau mungkin hal itu terjadi pada kita? Kita tahu bahwa kehidupan orang Kristen tidak akan lepas dari pergumulan, ujian, cobaan, dan sebagainya. Menurut Adith dan Margaretta yang terpenting adalah pengajaran Firman dan pelayanan. Dari pengajaranlah kita bisa mendengar Firman Tuhan dan dari pendengaranlah muncul iman. Kita harus terus mendengarkan Firman Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan iman menghadapi segala macam ujian. Pengajaran yang baik bisa kita dapatkan dari komunitas yang baik dan bertanggung jawab pula. Selain mendengarkan kita juga harus membuktikan bahwa kita mau setia melayani Tuhan di gereja. Dengan terus setia mendengarkan Firman Tuhan dan melayani Tuhan, baik di gereja dan di mana saja. Tentu saja kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri melainkan bersandar pada Tuhan sepenuhnya, kiranya nama Tuhan dipermuliakan dan banyak orang mendengar Injil lewat pelayanan kita.


Terima kasih untuk cerita-ceritanya, Adith dan Margaretta! Kiranya kalian terus berjalan dalam pimpinan dan kehendak Tuhan. God Bless you…

SOLI DEO GLORIA

Ikuti kami!

Cari kami di media sosial melalui tautan berikut: